Pertemukan Aku
Dengan namanya di udara
Kala puspa sumringah di dada
Dan kekeringan menjerat jiwa – jiwa merdeka
Lalu serta merta tersirat suasana
Dengan tinta fatamorgana
Hingga terpantul suara – suara
Pada dinding keras yang hampa
Pertemukan Aku
Dengan siluet beraroma napasnya
Terampas pesona muslihat
Jiwa yang kerdil berlari mengadu
Kembalikan kemurnian sesaat
Yang ia rebut dalam keheningan
Padahal aku tiada kuasa
Merangkai maslahat yang berdatangan
Segala menderu teredam
Lalu berlalu dalam suara – suara
Akan kubawa hingga pusara
Jakarta, 5 Agustus 2008
No comments:
Post a Comment