"Kala langit memerah dan hatimu menghitam, maka berhentilah sejenak untuk sebentuk kepahitan yang terkadang menjadi candu."
Thursday, September 2, 2010
EPILOGUE
Entah kapan ku kan selesai
Menulisi bait remang – remang puisi
Yang bernada putus asa
Dan berisi melulu tentang kematian
Suatu saat ku ingin berhenti
Menangis cengeng lewat puisi
Seperti meratap kepergian perawan
Yang hilang terbuang entah dimana
Mungkin besok akan kuakhiri
Rangkaian kata sama yang terus berulang
Senandung merdu ketidakpercayaan
Bersemu aroma tanda tanya
Huruf – huruf yang kutoreh selama ini
Kian berkait memerikan warna hitam
Ini hanya bagian tak berarti sastra jalanan
Tapi inilah puisiku, inilah cerminku
Jakarta, medio 2003
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment