Dalam hujan sore ini
Akhirnya otakku pecah jadi dua
Tapi tetap cinta melulu
Manusia memang payah
Dulu waktu hujan turun
Bayangmu ikut turun ke bumi
Menyeruak dari bulir-bulir hujan
Merupa rasa sesak di dada
Manusia memang payah
Melihat hujan serupa air mata
Dalam kungkungan
Kesendirian
Deras hujan menjadi inspirasi
Menjelma seribu makna
Tapi itu dulu
Waktu hujan serupa air mata
Kini otakku terbelah dua
Gegap gempita
Pada akhirnya
Penuh wajah baru ksatria berkuda
Depok, 12 Januari 2006
No comments:
Post a Comment