"Kala langit memerah dan hatimu menghitam, maka berhentilah sejenak untuk sebentuk kepahitan yang terkadang menjadi candu."
Thursday, September 2, 2010
NOKTURNO
(untuk Abdullah Nurhasan)
Ada bunga mawar biru muda
Terbikin dari sabun mandi
Sekuntum berdiam di pojok jendela
Diterpa angin berdebu, dihujam senyum mentari
Harganya tak lebih mahal dari
Dua papan tempe mentah
Baunya tak lebih wangi dari
Kamper pengharum lemari
Tapi kutaruh diriku di setiap kelopaknya
Ia menunggumu yang entah kemana
Dan tetap merekah walau hujan basahi jendela
Ia menanti, Ia meleleh, Ia tak lelah
Jakarta, 22 Juli 2003
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment