Thursday, September 2, 2010

MATI



(surat untuk Tuhan)


Jika tiba waktunya nanti
Kuingin mati
mati,     mati,    mati
melepas jiwa dari raga
terbang bebas ke angkasa
perjalanan bertemu AKHIR
tak kan pernah ku kembali
Lalu pulang ke rumah ke Rabb-ku
Sang pencipta, Maha penyayang
Tuhan, aku datang
Membawa berjuta kepedihan
Berpeluh dunia dan kenistaan
Ya Tuhan, aku begitu cape
Tersasar diantara puing – puing pasar
Aku mohon – sembuhkanlah
Rasa sengsara tercabik dosa dalam amarah
Dalam bingung, hancur asa termakan usia
Limabelas tahun penuh percuma
    s  i  a  –  s  i  a

Tuhan – aku, hambamu, tolong  pulihkan
Dengan sejuknya hawa surga
Dengan harum hamba - hamba beriman
        Peluklah      aku,      Tuhan
Dengan api Maha Cinta dari Sang Maha Suci
Bakar aku agar kembali dalam damai-Mu
Jika aku memohon dengan khidmat
Akankah Kau beri aku damai?
Bukankah Kau tak pernah memilih?
Padahal ada orang – orang terpilih
Padahal aku terlalu pembangkang, terlalu tuli, terlalu pendosa, terlalu durhaka
    Tapi aku buah karya agung - Mu
Jika tiba waktunya nanti
Kutinggalkan hidupku ini
untuk mati



Jakarta, 2001

No comments:

Post a Comment