Thursday, September 2, 2010

BERPULANG


Dibalik semburat langit merah
Aku bertemu dengan-Nya
Kala aku tertegun menatap mega
Dengan tangan kotor menadah
          dan suara parau yang berdoa

Lukaku menganga, mati rasa
Merindu sejuk sabda-Nya
Yang turun lewat sayap – sayap Jibril
Sementara aku terlena
          euphoria dalam fatamorgana

Lalu ketika jalan tak berbatu
Dan hajatku tak pernah buntu
Tak sekalipun aku mengadu
Hingga jemu membuatku biru
           dan hujan larutkan aku dalam haru

Jadi kudekap lagi sajadah tua
Sambil bersumpah atas nama Madinah
Pada Ia yang tak pernah mendua
Hingga fajar kembali berkilau
            dan suaraku tak lagi parau

Apakah yang harus kujawab
Jika hidup adalah refrain yang berulang
Dan bila Izrail bertandang
seraya bertanya kapankah ku ingin pulang?


Pondok Indah, 19 Februari 2009

No comments:

Post a Comment