Thursday, September 2, 2010

AKU, KAU, LALU MUNAFIK


Akui saja
Bahwa cerita bohong yang mengikat kita
Adalah kemunafikan yang berbalas

Atau karena
Yang satu sok lugu, malu – malu asu
Tapi bermental pelacur sejati

Dan yang satu lagi
Orang suci, anak Pak Haji
Tapi bengong melulu reproduksi

Kenapa tidak
Bukankah kita dua sisi berbeda
Tapi dari satu keping yang sama
Bicara cinta, cinta, bercinta pada awalnya
Berebut status menjelang akhir
Karena yang satu takut hilang
Yang satu lagi takut terikat


Tapi setan mana cari peduli
Saat kita merintih lirih keenakan
Kala bergumul di Sabtu dini hari
Waktu awan pagi belum kelihatan



Jakarta, 18 September 2003
Revised : 31 Juli 2008

No comments:

Post a Comment