Tuesday, February 12, 2013

Berteman Dalam Diam




Dibalik pelupuk mata
Ada tawa yang berlalu tenang
Di sela malam yang tak terpejam
Ada perupaan dari perumpamaan

Kita berteman dalam diam
Saat bara dalam sekam enggan padam
Kubungkus kiasan dengan picisan
Tak lupa disisip harap tanpa jawab

Entah kapan akan terkirimkan

Oh bukankah kita pecandu imajinasi? 
Dalam serangan ilusi tanpa amnesti
Kita merunduk malu-malu saat mereka menggebu
Lalu berlari tergelak menghindari penghakiman

Persinggahan ini hanya sementara lalu apa yang kau takuti?
Akankah kita mencinta imaji yang kita buat sendiri?
Atau tetap berlari hingga pagi mengusap wajah sumringah
Memberi isyarat bahwa pelarian kita hanya sebuah mimpi?

Mari sejenak menjadi buta dan tuli
Karena dengan itu kecapan manis di pinggir hati dapat diresapi
Namun jangan jatuh terlalu jauh
Meski kita lelah berlari dalam tawa
Di tengah riuh tepuk tangan kera-kera berwajah manusia
Ingatlah!
Ingatlah bahwa kita akan tetap berteman dalam diam.


Cilandak, 13 Februari 2013


No comments:

Post a Comment