Satu setengah jam menuju Jakarta
Setengah tertidur dalam kereta
Melalu petak-petak sawah rata
Coklat, gersang tanpa rumah bata
Sepasang tunarungu bercanda
Di hadapanku mengurai tawa
Sesekali salah satunya menyeka airmata
Mencari makna dalam dunia tanpa suara
Sepi,
Tak ada yang mau mengerti
Isyarat tangan penuh arti
Yang disampaikan dalam bahasa sunyi
Dalam pandangan yang beradu
Mereka berseru
Ke dalam hati aku
‘TUHAN YANG BUAT KAMI BISU!’
Dan aku yang biasa lantang
Diam terpaku patah arang
Karena Tuhan kembali menang
Meski ku meradang menantang perang
K A Cirebon Ekspress, 10 Mei 2007
No comments:
Post a Comment