Jakarta Pusat tetap temaram
Memanggil kenangan yang muram
Merunut masa serba kelam
Lembar – lembar buram yang tercoreng suram
Deru kereta melintas Stasiun Cikini
Membuka dan menutup hari
Bercerita tentang mereka yang pergi
Mengabarkan dimulainya ziarah pagi
Kupikir nikmat dunia ada disana
Kala gairah membuncah di dada
Dan mereka bersabda atas nama cinta
Pada iblis yang bersarang di Megaria
Kembang goyang terbuang
Nafsu jahanam yang terlarang
Janji semu kaku membayang
Luka jiwa perih meradang
Cerita CENTRALISMO* yang usang
Menggema ditengah beton – beton bertulang
Siulan hotel murah berneon terang
Menggelar kenikmatan delapan jam kurang
Banci-banci menor Taman Lawang
Di Patung Proklamasi
bocah – bocah telanjang menggelandang
Si tua Menteng Prada masih menjulang
Taman Suropati tak pernah lapang
Dibawah tulisan “STASIUN CIKINI”
Sendiri aku menerawang
Menjejak aspal menggapai ruang
Asap menyumpal kerongkongan gersang
Dalam sesak kembali kukenang
Di Cikini, disini
Nyawa anaknya terbang melayang
McDonalds Cikini, 14 Mei 2007
Revised : 31 Juli 2008
*judul album perdana SORE Band yang bercerita tentang
Jakarta Pusat
No comments:
Post a Comment